Pemanasan Global Sudah Hancurkan Terumbu Karang Australia

 
Terumbu karang yang rusak. (foto: Reuters)

SYDNEY - Efek pemanasan global sekarang ini telah berdampak pada sebagian belahan dunia. Di Australia, banyak terumbu karang yang mati karena peningkatan keasaman air laut.

Salah satu perwakilan yang memimpin rapat Panel Antar Negara terhadap Perubahan Iklim atau IPCC, Chris Field, mengatakan bukti nyata dampak dari pemanasan global sudah terjadi pada kerusakan terumbu karang. Khususnya di kawasan terumbu karang terbesar di dunia, Great Barrier Reef Australia.

Mengutip laporan ABC, Rabu (2/4/2014), Field menjabarkan tentang bukti nyata bahayanya efek pemanasan global. "IPCC tidak mencoba untuk menakut-nakuti atau membuat opini publik (tentang pemanasan global), tapi IPCC mencoba menjabarkan gambaran yang tidak bias tentang apa yang kita ketahui dan tidak kita ketahui tentang dampak, adaptasi, dan kerentanan terhadap perubahan iklim," kata Field.

Field mengambil contoh dari rusaknya terumbu karang di perairan hangat Australia belakangan ini. Field menjelaskan, kerusakan terumbu karang tersebut disebabkan oleh kombinasi dari iklim yang memanas dan pengasaman air laut.

"Pengasaman air laut terjadi karena konsekuensi yang tak dapat dihindari dari meningkatnya konsentrasi karbon dioksida pada lapisan atmosfer. Dan ini adalah bukti nyata, menyimpulkan laporan tersebut, tentang bagaimana kombinasi dari tingginya suhu dan meningkatnya keasaman laut membuat dampak yang lebih serius dari sekarang," papar Field.

Sebagaimana diketahui, IPCC baru saja merilis laporan mengenai dampak-dampak berupa bencana besar yang akan terjadi di Bumi 50 hingga 100 tahun dari sekarang. Data tersebut didapat dari hasil 436 penelitian yang melibatkan 1.729 para ahli serta pemerintahan seluruh dunia.

Di akhir kesimpulannya, Field mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk terhindar dari bencana tersebut adalah dengan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Namun sayangnya, kata Field, ancaman dari perubahan iklim ini bisa menjadi lebih besar dari sekarang. Terus menerusnya peningkatan emisi gas rumah kaca yang terjadi di Bumi lebih besar ketimbang usaha kelompok atau komunitas untuk mengurangi emisi CO2 di Bumi.
(amr)