Pentingnya Mempersiapkan Dana Pensiun



Masa pensiun semestinya menjadi fase dimana Anda dapat dengan bahagia dan nyaman menikmati hasil kerja keras selama bekerja disaat usia produktif. Masalahnya adalah seberapa pedulinya Anda terhadap tujuan financial terkait masalah dana pensiun? Sudahkah Anda memikirkannya?

Lebih cepat lebih baik. Slogan itu bisa mewakili gambaran pentingnya mempersiapkan dana pensiun sejak Anda mulai berkarir. Tak ada istilah ‘terlalu’ cepat untuk mulai merencanakan keuangan masa tua Anda. Sebab, kebutuhan tak akan terhenti meskipun Anda tak lagi produktif bekerja. 

Bisa dibayangkan apa jadinya jika kesadaran untuk mulai persiapan dana pensiun tumbuh saat mendekat usia tua, yaitu sekitar usia 55-60 tahun. Tentu tidak cukup memenuhi kebutuhan hingga diusia harapan hidup sekitar usia 75-85 tahun. Sementara dana pensiun yang diberikan perusahaan tempat Anda bekerja pun tentu tidak sebanyak ketika Anda bekerja dulu. Mau tak mau Anda menekan gaya hidup untuk berhemat. 

Menurut Nelly Husnayati, Vice President Director–Chief Agency, Employees Benefits and Shariah Officer PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia dibutuhkan waktu 10 tahun untuk bisa menyiapkan dana pensiun yang cukup. Ia pun mengatakan dana pensiun tersebut akan cepat habis dari perkiraan. Hal ini didasari cara mengelola keuangan dan perilaku menabung individu. 

Membebani anak bukanlah solusi untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bayangan bisa melewati hari penuh senyum di usia senja pun pupus sudah karena dihadapkan persoalan financial. Tentu hal ini menguruangi kualitas hidup dan tak ingin terjadi dalam hidup Anda, bukan?

Ada banyak alasan mengapa banyak orang tidak mampu menabung dengan cukup untuk masa pensiun. " Banyak alasan mengapa investor tidak mampu menabung dengan cukup untuk masa pensiun. Akan tetapi bekerja setelah usia pensiun pun bukanlah pilihan yang paling tepat, baik bagi kesehatan maupun sisi produktivitas seseorang," ungkap Nelly.

Berdasarkan hasil survei Manulife Investor Sentiment Index (MISI) kuartal III-2013 memperlihatkan alasan tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Mereka yang berusia 30-49 tahun menyatakan pendidikan anak adalah alasan utama mengapa mereka tidak merencanakan dana pensiun lebih awal.

2. Mereka yang berusia 25-39 tahun menganggap bahwa mereka terlalu muda untuk memulai perencanaan di hari tua. 

Berdasarkan hasil survey tersebut juga, cara mereka mencukupi kebutuhan di pensiun kelak, 75% memilih dengan menambahkan tabungan dan deposito, 44 % akan mencari pekerja tambahan, 32 persen akan mencari tahu cara memenuhi kebutuhan pensiun, 3% akan membeli properti.

Hasil ini mengambarkan paradigma mengenai dana pensiun belumlah terlalu penting. Membiarkan dana menganggur dalam bentuk tabungan di rekening bukanlah solusi yang menguntungkan. Sebab Anda bisa kehilangan kesempatan untuk meraih nilai tambah dari dana tersebut, tentu cara yang baik adalah dengan menginvestasikannya. Namun, perlu diingat dibutuhkan pemahaman dan pengetahuan mengenai investasi. Ada resiko yang juga harus Anda hadapi.

Mulailah dari sekarang!

"Kapan sih waktu yang tepat? Mulai sekarang, dari usia yang masih sangat muda, jangan menunda," tukas Nelly. Semakin awal Anda mulai merencanakan dana pensiun membuat Anda tidak merasa terbebani dengan tujuan financial Anda yang satu ini. 

Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam mempersiapkan dana pensiun :

1. Sisihkan dana minimal 10 pendapatan Anda setiap bulannya dan lakukan secara rutin.

2. Alokasikan dana tersebut dalam berbagai bentuk instrumen investasi.

3. Lakukan investasi secara perlahan dan dengan cara menyicil jangan melakukan sekaligus untuk menghindari faktor risiko.

4. Bekali diri Anda dengan mempelajari cara kerja setiap instrument investasi untuk mengetahui besar resikonya. 

5. Ada banyak program pensiun yang ditawarkan lembaga keuangan, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan financial planner. Selain itu, juga memberi gambaran kepada Anda bagaimana cara terbaik mengalokasikan dana yang Anda miliki baik dalam bentuk property, investasi di pasar modal dan lain sebagainya.

6. Pisahkan rekening dana pensiun sendiri jangan sampai tercampur dengan yang lain terutama dengan dana darurat. 

7. Jangan mengorbankan dana ‘darurat’ Anda untuk berinvestasi mempersiapkan dana pensiun. Dana darurat adalah dana yang Anda persiapkan dalam kondisi darurat dan bisa dicairkan sewaktu-waktu. Sementara dana pensiun memiliki tujuan jangka panjang. (her)